TRAINING ANALYTIC NETWORK PROCECC
better decisions for better performance
Mat Sahudi
http://matsahudi.blogspot.com/
Email: matsahudi@yahoo.com
better decisions for better performance
Mat Sahudi
http://matsahudi.blogspot.com/
Email: matsahudi@yahoo.com
1. Peserta
Good to Great
Good to Great
Setiap individu dan lembaga bisnis, pemerintah, politik, pendidikan, atau lembagalembaga lainnya yang bermaksud meningkatkan kualitas pengambilan keputusanya dari baik menjadi lebih baik (Good to Great), berhak mengikuti training dan konsultasi Analytic Network Process.
2. Pendekatan dan Metode
Training-Consulting and Experiental Learning Event ini akan dilakukan dengan pendekatan “Training and Consulting” atau Lokalatih, yaitu gabungan dari training dan konsultasi. Training akan dititik beratkan pada pencapaian kompetensi keterampilan prosedural seperti mengoperasikan software, perancangan kuesioner komparasi berpasangan, penilaian konsistensi, dan sintesis hasil. Sedangkan konsultasi akan dititik beratkan pada pengembangan model terhadap permasalahan yang ada.
Dengan pendekatan itu maka metode yang akan digunakan adalah experiential learning, yakni pendekatan pembelajaran yang bersumber dari pengalaman. Pilihan metode ini dilakukan agar proses pembelajaran memberikan latar yang realistis dan secara nyata dan praktis berguna bagi personel dan lembaganya. Dengan pendekatan dan metode ini, maka substances (training) dan contents (konsultasi) satu dengan yang lainnya saling berkaitan, sehingga kompetensi yang diperkenalkan dalam kegiatan ini, dapat diaplikasikan pada berbagai jenis kasus dan permasalahan.
3. Materi dan Contoh Kasus
Materi dan contoh kasus permasalahan yang dijadikan pembelajaran dirancang agar peserta memperoleh manfaat maksimal dalam peningkatakan kapasitas (capacity building) diri dan lembaganya untuk mencapai survivalitas yang tinggi. Pengembangan kapasitas dimaksud meliputi keterampilan teknis, wawasan inspirasional, minat, dan kepercayaan diri. Contoh kasus yang digunakan akan disesuaikan dengan minat dan bidang kerja peserta.
Materi pokok terdiri atas 8 tema :
1. Pengambilan Keputusan:
Refleksi dan Solusi
Refleksi ini dimaksudkan untuk menera pandangan, kebiasaan, dan masalah yang biasa dihadapi para peserta dalam mengambil keputusan, serta bagaimana metode Analytic Network Process mampu membantu memberi solusi atas permasalahan tersebut.
2. Prosedur Analytic Network Process dengan Sofware Super Decisions :
Contoh : Uji Kesesuaian (Adaptabilitas)
Melalui materi ini peserta akan memperoleh kompetensi dalam melakukan prosedur operasional proses pengambilan keputusan metode Analytic Network Process dengan sofware Super Decisions.
Contoh kasus yang akan dikembangkan adalah uji adaptabilitas untuk mengetahui kesesuaian atau sinergis langkah dalam berbagai bidang seperti antara guru, siswa, dan orang tua (pendidikan), manajemen dan karyawan (organisasi), produsen, masyarakat dan konsumen (bisnis), politikus dan konstituen (politik), pejabat dan rakyat (pemerintahan) dan sebagainya.
3. Jaringan Hirarki
Contoh Kasus: Memilih lokasi usaha BPR
Bentuk jaringan yang paling sederhana dan paling umum dikenal adalah hirarki linier. Secara umum struktur hirarki linier berupa simpul dengan level tertinggi tujuan, kemudian kriteria-sub kriteria-sub sub-kriteria, dan alternatif sebagai simpul pada level terendah.
Contoh kasus permasalahan yang akan diselesaikan dalam jaringan ini mempunyai formula sebagai berikut.
Seorang konsultan diminta membantu menentukan lokasi pendirian suatu lembaga keuangan mikro yang paling tepat. Ada tujuh pilihan lokasi yang akan dipilih, dengan mempertimbangkan faktor potensi ekonomi, tingkat persaingan, dan aksesabilitas lokasi.
4. Jaringan Holarki
Contoh Kasus : Meramalkan pemulihan ekonomi
Jaringan holarki merupakan jaringan dimana elemen dalam simpul pada level yang paling tinggi dependen terhadap elemen dalam simpul yang lebih rendah.
Contoh kasus permasalahan yang akan diselesaikan dalam jaringan ini mempunyai formula sebagai berikut.
Tujuan meramalkan pemulihan ekonomi setelah krisis. Faktor utama pemulihan melalui conventional adjustment (konsumsi, ekspor, investasi, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kepercayaan) dan restrukturisasi ekonomi (sektor keuangan, postur pertahanan, dan kompetisi global).
5. Jaringan Pengaruh
Contoh Kasus : Memilih Strategi Bermitra dengan Masyarakat
Bentuk jaringan pengaruh biasa disebut Analisa BCR (Benefits-Costs Ratio) atau yang lebih lengkap lagi Analisa BCROR (Benefits-Costs-Risks-Opportunities Ratio).
Contoh kasus permasalahan yang akan diselesaikan dalam jaringan ini mempunyai formula sebagai berikut.
Seorang konsultan diminta membantu menentukan strategi dalam efektifitas program CSR (Corporate Social Responsibility) atau kegiatan politik atau kegiatan pemberdayaan masyarakat. Ada dua pilihan utama strategi, yaitu penyebaran sumberdaya dan pemberdayaan. Kerangka kerja yang dipilih adalah input-process-output-outcome-impact (masukan-proses-keluaran-hasil-dampak).
6. Jaringan Umum Sederhana
Contoh Kasus : Meningkatkan Mutu Manajemen Pendidikan (Diklat)
Jaringan umum sederhana merupakan jaringan yang tidak memiliki bentuk khusus, tetapi berupa jaringan yang sederhana.
Contoh kasus permasalahan yang akan diselesaikan dalam jaringan ini mempunyai formula sebagai berikut.
Seorang konsultan diminta membantu meningkatkan mutu manajemen suatu satuan pendidikan/bagian/lembaga diklat dengan mempertimbangkan faktor instruktur, peserta diklat, sarana prasarana, dan materi pembelajaran.
7. Jaringan Umum Kompleks
Contoh Kasus : Memprediksi Pangsa Pasar
Bentuk jaringan umum kompleks merupakan jaringan yang tidak mempunyai bentuk khusus, tetapi berupa jaringan yang kompleks..
Contoh kasus permasalahan yang akan diselesaikan dalam jaringan ini mempunyai formula sebagai berikut.
Tujuannya memprediksi pangsa pasar tiga supermarket utama. Jaringan ini memiliki enam simpul, lima pengaruh (dependence) dalam (inner), lima pengaruh luar (outer), dan tujuh pengaruh balik (feedback). Keenam simpul tersebut adalah alternatives, advertising, location, customer groups, merchandise, dan characteristics of store.
8. Praktik Mandiri
Kasus studi: Model Pantaun Kinerja
Tema ini merupakan tahapan akhir dari Training and Consulting Analytic Network Process - yang merupakan kerucut (convergent phase: from knowledge to action) dari proses pembelajaran.
Permasalahan yang akan dicoba diambil keputusanya adalah “Membangun model pantauan kinerja lembaga/perusahaan/perorangan” dengan Analytic Network Process.
4. Penyelenggaraan
1. Durasi Waktu
Training dan Konsultasi Analytic Network Process memerlukan waktu 3 (tiga) hari efektif.
2. Biaya dan Peserta
2. Biaya dan Peserta
Total biaya satu paket adalah Rp. 37.500.000,- (tiga puluh tujuh juta lima ratus rupiah). Transportasi dari Jakarta ke lokasi (PP), dan akomodasi 2 (dua) trainer-konsultan selama kegiatan menjadi beban penyelenggara. Jumlah maksimum peserta setiap kegiatan maksimal 15 orang. Setiap peserta akan memperoleh copy program belajar Software Super Decisions, hand out, training kits, asesoris, dan sertifikat.
3. Sarana-Prasarana
Penyelenggara bertanggung jawab menyediakan sarana-prasarana training seperti komputer untuk setiap peserta, ruang pembelajarandan sebagainya.
3. Trainer-Konsultan
Trainer-Konsultan utama adalah MAT SAHUDI. Generalis inspirasional, yang pernah terjun dalam bidang lingkungan, pemberdayaan masyarakat, bisnis, microfinance, pendidikan, pemerintahan, juga politik. Mantan peraih 4 karya penelitian ilmiah remaja ini, mengembangkan Manajemen Survivalitas yang bertumpu pada pemberdayaan interaksi antar komponennya, agar suatu individu, lembaga, atau komunitas dapat mencapai kehidupan yang normal, yaitu tumbuh-kembang-biak.
Brosur Training Analytic Network Process, dapat di download di sini